GERHANA BULAN SEBAGIAN 1 JANUARI 2010
Pada tanggal 1 Januari 2010 akan kembali terjadi Gerhana Bulan Sebagian (GBS). GBS ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia pada saat dini hari.
Gerhana Bulan selalu terjadi pada saat Bulan berada pada fase purnama. Namun demikian, tidak setiap purnama terjadi gerhana Bulan. Hal ini karena orbit Bulan mengelilingi Bumi tidak bertepatan dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari (disebut ekliptika), tetapi membentuk sudut sekitar 5,2o. Apabila fase bulannya purnama dan posisinya di titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptikalah, gerhana Bulan akan terjadi. Contoh keadaan ini adalah pada tanggal 1 Januari 2010 nanti. Saat itu fase bulan sedang purnama, dan posisinya hampir di titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptika. Hal ini dapat diperhatikan pada Gambar 1 di bawah, khususnya yang bagian atas.
Pada Gambar 1 di bawah diperlihatkan skematik proses terjadinya Gerhana Bulan Sebagian. Sebagai catatan, seluruh waktu yang ditampilkan pada Gambar adalah dalam untuk waktu Greenwich atau Universal Time (UT), sehingga penanggalannya pun menjadi lebih awal, yaitu 31 Desember 2009. Untuk waktu di Indonesia, karena lebih cepat 7 s.d. 9 jam daripada UT, maka penanggalannya akan menjadi 1 Januari 2010. Selain itu, untuk setiap tempat, waktu terjadinya gerhana akan berbeda-beda karena kejadian gerhana ini terkait dengan posisi lintang dan bujur pengamat. Untuk selanjutnya, hanya akan diuraikan kejadian gerhana Bulan sebagian ini secara global.
Pada bagian atas Gambar 1, dari kanan ke kiri menunjukkan proses terjadinya gerhana yang dimulai dengan mulai masuknya Bulan pada bayangan Penumbra Bumi, yang dinyatakan dengan P1. Hal ini terjadi pada 31 Desember 2009 pukul 17:17:08 UT. Pada saat tersebut piringan Bulan yang terlihat dari Bumi masihlah utuh. Selanjutnya, Bulan akan memasuki bayangan umbra Bumi pada pukul 18:52:43 UT. Mulai saat ini piringan Bulan akan tertutupi oleh piringan Bumi sehingga yang tampak oleh pengamat bukanlah piringan Bulan secara penuh, tetapi pada bagian pinggirnya akan gelap. Pucak GBS akan terjadi pada pukul 19:22:39,2 UT. Pada pukul 19:52:41 UT Bulan mulai meninggalkan bayangan umbra Bumi dan piringan Bulan yang terlihat dari Bumi kembali utuh. Total proses tertutupnya piringan Bulan ini adalah 59 menit 58 detik. Pada pukul 21:28:11 UT proses gerhana Bulan sebagian-pun berakhir. Lama proses GBS ini dari awal hingga akhir adalah 4 jam 11 menit 3 detik.
Sebagaimana terlihat pada bagian bawah Gambar 1, daerah-daerah yang berwarna putih menunjukkan daerah bagi pengamat yang bisa mengamati GBS ini. Adapun daerah yang berwarna hitam adalah daerah untuk pengamat yang tidak akan bisa mengamati GBS. Daerah abu-abu sendiri menunjukkan daerah saat kejadian GBS terjadi ketika Bulan di sekitar Horison (terbit atau terbenam). Sebagaimana terlihat, untuk Indonesia bagian Barat dan Tengah, para pengamat bisa menyaksikan keseluruhan GBS ini. Adapun untuk penduduk di wilayah Indonesia Timur, hanya akan menyaksikan proses dari P1 hingga U4. Proses P4 sendiri, yaitu ketika Bulan meninggalkan bayangan penumbra Bumi tidak akan bisa diamati karena saat itu Bulan sudah terbenam.
Secara astronomis, gerhana Bulan ini disebut GBS karena hanya sebagian piringan Bulan yang tertutupi oleh bayangan umbra Bumi. Pada GBS 1 Januari 2010 ini, piringan Bulan yang tertutupi saat maksimumnya hanyalah 8,2% dari keseluruhan piringan Bulan yang tampak dari Bumi. GBS ini juga termasuk anggota seri Saros ke 115 dan merupakan gerhana yang terjadi ke 57 dari 72 gerhana yang diperkirakan terjadi pada seri Saros ini.Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
|